Perkembangan emosional anak
Ketika seorang anak berkembang, mereka memerlukan interaksi dengan orang yang mencintai mereka. Mereka membagi dunia ini menjadi 2 bagian, yaitu “aku” dan “bukan aku”. Mereka akan belajar mengekang keinginan mereka dengan cara mencoba menjadi semua yang mampu mereka inginkan.
Erik erikson
(Psikoterapis Amerika kelahiran Eropa, abad XX)
Seperti yang di tuliskan oleh Psikoterpis Amerika yang bernama Erik erikson, “mereka berusaha untuk mengekang keinginan mereka dengan cara mecoba menjadi semua yang mampu mereka inginkan,” Sama halnya dengan Emosi, emosi jika di definisikan tentu tidak semudah yang kita ketahui selama ini. Orang awam selalu mengartikan emosi sebagai bentuk ekspresi marah, tempramen yang lebih condong pada bentuk kejengkelan seseeorang. Namun sebenarnya emosi tidak hanya bentuk ekspresi itu saja, karena emosi itu sangat bervariasi. Seperti senang, bahagia, jengkel, kesal, sedih, bangga, jijik, terkejut, cemburu, malu dan masih banyak lagi lainnya.
Berdasarkan contoh emosi di atas, Emosi dibagi menjadi 2 klasifikasi:
1. 1. Emosi Primer : terkejut, tertarik, senang, marah, sedih, takut, dan jijik yang muncul pada usia 6bulan pertama.
2. Emosi Skunder (emosi yang memerlukan kognisi) : empati, cemburu, kebingungann yang muncul 1 ½ tahun pertama (setelah munculya kesadaran diri), dan rasa bersalah, malu, bangga yang mulai muncul 2 ½ tahun pertama. biasanya disebul emosi Evaluatif yang disadari.
Ketika bayi hanya mengalami emosi primer, ekspresi emosi mereka sudah membantu hubungan interpersonal pertama mereka. yang berperan penting dalam perkembangan emosi anak ini, tidak hanya orang tua saja ataupun pengasuh bayi, namun juga dari si bayi sendiri itu yang dapat mengubah ekspresinya ketika dalam merespon ekspresi emosi orang tua atau pengasuhnya, sebagai bentuk timbal balik. karena hal ini bersifat timbal balik antara orang tua atau pengasuh dengan si bayi maka interaksi itu bersifat resiprok atau sinkron ketika berlangsung dengan baik.
TANGISAN
tangisan merupakan hal pertama yang dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia luar. dengan tangisan pertama pada bayi menunjukkan bahwa paru-parunya sudah terisi udara. Tangisan juga memberikan informasi tentang sistem saraf pusat bayi :
@ tangisan biasa
@ tangisan marah
@ tangisan kesakitan
Pertanyaan mengenai merespon tangisan bayi???
ahli perkembangan berpendapat, bayi menjadi manja pada usia 1 tahun pertama, dari pada tidak merespon lebih baek orang tua langsung menenagkan dan merespon tangisan bayi. karena respon ini akan membantu bayi mengembangkan rasa percaya dan kelekatan yang sehat pada orang tua atau pengasuhnya. Kombinasi pada gerakan mengendong dan mengayun-ayun bayi menurukan intensitas dan durasi tangisan bayi.
SENYUMAN
Tersenyum adalah cara yang paling penting dari seorang bayi untuk mengkomunikasikan emosi. terdapat 2 macam senyuman pada bayi :
1. Snyuman Reflektif : senyuman yang terjadi ketika bayi sedang tidur dan tidak disebabkan oleh stimulus dari luar.
2. Senyuman Sosial : senyuman yang timbul karena pengaruh stimulus eksternal, dan biasanya adalah wajah yang diliha toleh bayi yang masih mudah.
KETAKUTAN
Ketakutan juga salah satu emosi awal pada bayi. yang biasanya muncul pada saat usia 6 bulan dan mencapai puncakya pada usia 18 bulan. dan emosi ketakutan pada bayi itu biasanya muncul ketika bertemu dengan orang asing. dimana si bayi ini menunjukkan ekspresi kecemasan dan kegelisahan ketika bertemu dengan orang asing. pada usia 6 bulan bayi menunjukkah kegelisahan dan usia bayi 9 bulan akan lebih sering ketakutan pada orang asing dan terus meningkat sampai pada ulang tahun pertamnya. selain kecemasan pada orang asing, bayi juga takut akan berpisah dengan orang tua atau pengasuhnya (separation protest) pada bayi di Amerika, hal itu biasanya memuncak pada usia 15 bulan. bayi dapat mengekspresikan emosinya itu secara tidak di sadari di peroleh dari Referensi Sosial (petunjuk emosional dari orang lain, bagaiman berperilaku dalam situasi yang berbeda).
PENGATURAN EMOSI DAN COPING
dalam jangka waktu satu tahun pertam, bayi mulai mengembangkan kemampuan untuk menahan, mengurangi intensitas dan durasi reaksi emosional. dari awal bayi sudah mampu untuk meletakkan jempil dalam mulut untuk dapat menenagkan dirinya, wlaupun begitu bayi juga masih tetap tergantung pada orang tua atau pengasuhnya untuk untuk menenangkan emosi yang dirasakannya.
MASA KANAK-KANAK
EMOSI YANG DISADARI
1. Rasa Bangga : muncul ketika anak merasakan kesenangan setelah sukses melakukan perilaku tertentu. seperti pada gambar yang ada. menunjukkan bahwa anak itu merasa sukses menyusun puzzle dengan temannya. dan rasa bangga itu sering kali di asosiasikan sebagai pencapaian suatu tujuan.
2. Rasa Malu : muncul ketka anak mengaggap dirinya sudah tidak mampu dalam memenuhi target tertentu. jika anak malu, dia selalu ingin bersembunyi atau menghilang dari situasi tersebut.
3. Rasa Bersalah : biasanya anak yang merasa bersalah ini muncul ketika dia meniali perilakunya sebagai suatu kegagalan.
perkembangan emosi evaluatif yang disadari ini sangat dipengaruhi oleh orang tua terhadap perilaku anak.
PEMAHAMAN EMOSI ANAK
>>Rentang usia 2-4 th : peningkatan pesat kosa kata mengenal emosi. penanaman emosi diri dan orang lain dg tepat dan juga dapat membicarak emosi yang di alami pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
dapat membicarakan penyebab dan konsekuensi dari emos tertentu, dan juga mengidentifikasi hubungan emosi dengan situasi tertentu. dapat menggunakan bahasa emosi pada permaianan pura-pura.
>> Rentang usia 5-10 th : menunjukkan peningkatan kemampuan untuk melakukan refleksi secara verbal tentang emosi dan memiliki pemahaman yang leboh kompleks tentang hubungan emosi dengan situasi tertentu.
akhirnya bisa juga yang posting ke 2
BalasHapustmen2 comment aku ya........
tka tunggu
sip. . membantuQ dlm mengerjakan tugas *lhoh* XD
BalasHapusbtw kasusnya dumz, ,
n buat multiply dumz, , wat comment di pnyaQ hohohohoho
yupz.......
BalasHapusthx ya..
tar ak kasi study kasusnya bwt posting yang baru,,,
hehehe