STATUS TEMAN SEBAYA MEMPENGARUHI KOGNISI SOSIAL ANAK
Sebaya merupakan individu dengan tingkat umur dan kedewasaan yang kira-kira sama. Teman sebaya memegang penting dan unuk dalam pperkembangan anak. sumber informasi yang diterima anak selain keluarga itu diperoleh dari teman sebayanya . karena anak akan menerima umpan balik dari teman sebayanya, baik dari kemampuannya ataupun bentuk informasi yang baru diterimahnya.
Dilihat dari teori Piaget (1932) dan harry stack sullivan (1953) memberikan penjelasan tentang peran teman sebaya dalam perkembangan sosioemosional. Mereka menitikberatkan pada interaksi teman sebayalah anak akan belajar bagaimana berinteraksi dalam hubungan yang timbal balik. Berdasarkan dalam teori di atas, kita dapat ambil dari kehidupan sehari-hari. Jika kita sebagai orang yang lebih dewasa dari pada anak, akan lebih baik jika kita memberikan waktu luang untuk anak berteman maupun bermain dengan teman sebayanya. Melalui interaksi dan permainan yang di lakukan itulah akan membantu mereka untuk belajar bersama-sama dan memberikan informasi antara satu teman dengan teman sebayanya yang lain. Seperti anak yang sedang bermain puzzle, awalnya teman sebayanya tidak bisa menyusun puzzle dengan tepat dan tidak berhasil. Karena bermain puzzlenya dengan teman sebayanya, maka temannya itu membantunya untuk menata puzzle karena dia lebih mengetahui dahulu. Jadi, ketika anak bermain bersama teman sebaya itulah mereka dapat bertukar informasi. Mereka belajar memformulasikan dan menyatakan pendapat mereka. Sehingga dapat di terima oleh teman sebayanya. Mereka akan mengetahui tentang kebaikan dengan teman sebaya, dengan saling membantu jika teman sebaya kesulitan ataupun butuh bantuan dari teman sebaya lainnya untuk saling berinteraksi sosial.
Adapun para ahli perkembangan memebedakan 5 status teman sebaya :
1. Anak-anak populer : anak yang sering dicari temannya sebagai sahabat dan banyak yang menyukai.
2. Anak-anak rata-rata : anak yang biasa saja, rata-rata terdapat nilai negative dan nilai posiitif dalam anak rata-rata. Sehingga rata-rata ada yang menyukai dan tidak menyukainya.
3. Anak-anak yang di abaikan : anak yang jarang ingin menjadi temannya, namun tidak dibenci teman sabayanya.
4. Anak-anak yang di tolak : anak yang jarang mau jadi temannya dan di benci oleh teman sebayanya.
5. Anak-anak controversial : sering di jadikan sebagai teman baiknya seseorang namun juga tidak disukai .
Dari daftar status teman sebaya di atas juga dapat di ketahui status anak-anak disekitar kita. Kira-kira anak-anak disekitar kita termasuk pada status manakah??? mari kita ketahui anak-anak status di sekitar kita………….
Jika anak yang disekitar kita memiliki teman banyak, mampu bergaul dengan teman sebayanya sehingga banyak teman yang menyukainya. Biasanya anak yang banyak teman dan banyak teman yang ingin jadi temannya ini memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Sehingga anak ini dalam lingkungan sosialnya dalam berkomunikasi terbuka luas dan temannya pun senang berteman dengannya. Kecenderungan anak ini termasuk dalam status anak populer. Sebaliknya dengan anak yang sering di tolak oleh teman sebayanya, biasanya di karenakan sering bermasalah dan memiliki kecenderungan yang buruk seperti nakal, agresi terhadap teman sebyannya sehingga teman yang berada di sekitarnya merasa tidak nyaman, tidak senang, merasa tertekan, tidak aman dan akhirnya menolak untuk berteman dengannya. Karena di anggap merugikan dan mengganggu teman sebayanyaa.
Berbeda pula dengan teman yang controversial, jika teman yang controversial ini lebih pada anak yang populer namun memiliki sikap yang sewenang-wenang. Misalnya : jika di sekolah terdapat satu genk anak basket yang kaya-kaya, mereka itu merasa keren dan kaya. Jadi dengan modal yang dimilikinya itu mereka merasa berhak untuk melakukan apapun yang mereka mau sehingga tampak berkuasa, angkuh dan sombong. Namun anak-anak ini tidak selalu di benci oleh teman sebayanya dan mereka memiliki teman baik dan juga terdapat teman yang tidak menyukainya.
Terdapat beberapa anak merasa yang merasa ditolak maupun di sukai oleh teman-teman sebayannya akan menmbulkan kognisi sosialnya. jika anak merasa di tolak oleh teman sebayanya mereka akan berpikir bahwa teman sebayanya itu tidak selevel degnannya. Mengaggap mereka tidak mampu berteman dengannya.
Sedangkan anak yang di sukai oleh teman-temannya, dia berpikir bahwa memiliki teman banyak dan bervariasi itu menyenangkan dan tidak membosankan. Sehingga teman-teman yang bersamanya pun merasa senang dan enjoy dalam berinteraksi sosial.
Dari bentuk pemikiran anak-anak di atas merupakan suatu bentuk kognisi sosialnya, sehingga status teman sebaya itu dapat mempengaruhi kognisi sosial anak sebayanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar